Tuesday, May 5, 2015

Siklus Hidup : Nike


1. Tahap Perkenalan
    Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1964 oleh Phil Knight.Pada tahun 1962,Phil Knight telah menyelesaikan studinya sebagai mahasiswa akuntansi dan berkeliling dunia.Saat Phil Knight singgah di Jepang,Knight tertarik dengan sepatu lari yang ada di Jepang dan beliau mengimpor sepatu lari Jepang ke Amerika Serikat hanya dengan bermodalkan $500 dan hanya mendapat 200 pasang sepatu,beliau menjualnya lagi di Amerika Serikat.
    Phil Knight mulai menjual sepatunya dengan cara berkeliling di stadion atletik dimana pelan tapi pasti penjualannya meningkat secara dramatis,dan pada tahun 1970,Knight dan perusahaan yang dia rintis melihat awalnya revolusi jogging dan akhirnya mereka memiliki inisiatif untuk mulai memasarkan produk sepatu olahraga lari untuk masyarakat biasa (bukan atlit),dan akhirnya perusahaan nike membuka pasar lebih luas lagi dan mengubah gagasan yaitu sepatu lari dan jogging menjadi sepatu fashion,lantas ini menarik minat konsumen mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

2. Tahap Pertumbuhan

    Seiring waktu pun berjalan hingga pada tahun 1979 perusahaan Nike telah menguasai lebih dari setengah pangsa pasar di Amerika Serikat dan keuntungan perusahaan pun mencatat $149 juta dan pada pertengahan 1980 perusahaan ini pun terlihat tidak ada yang bisa menggoyahkan,tetapi tanpa diduga-duga muncul saingan baru dan serangannya pun sungguh sangat kuat yaitu merk Reebok , dan Nike pun sempat kewalahan dan kalah dalam persaingan tersebut, namun di tahun 1990 Nike kembali memimpin pangsa pasar yang saat itu mereka mengenalkan sepatu terbaru mereka yaitu “Ait Jordan” yang di promosikan oleh bintang basket Michael Jordan.

3. Tahap Kematangan

    Nike memproduksi 90 juta pasang sepatu olahraga setiap tahunnya, peningkatan revenue sebesar 42% dari 6,5 Triliun naik menjadi 9,2 Triliun US dollar, hal ini mengantarkan Nike menjadi salah satu perusahaan yang memproduksi sepatu olahraga terbesar di dunia, diikuti oleh Reebok daan Adidas.Nike bukanlah satu-satunya produsen besar sepatu olahraga, namun Nike telah membelanjakan sejumlah besar dananya untuk pemasaran dan promosi, untuk tujuan ini Nike pada tahun 1996 telah membelanjakan 678 juta US Dollar, Nike mengestimasikan untuk budget pemasaran (Advertising dan promosi lainnya) untuk tahun 1997 sebesar 978 juta US Dollar.

4. Tahap Penurunan

    Pada akhir tahun 1990-an, Nike menghadapi sebuah permasalahan ketenagakerjaan diluar negeri yang berakibat terjadinya pemboikotan produk Nike.Selain itu, pasa tahun 2000-an terjadi sebuah pergeseran mode pada remaja dan terjadinya krisis ekonomi di Asia.Hal ini berakibat total penjualan Nike juga mengalami penurunan secara substansial.Produktifitas dan pendapatan Nike dibawah perkiraan dan juga nilai tukar dollar yang tak menguntungkan.Akibatnya saham nike mengalami keadaan bearish (penurunan market share, penjualan yang stagnan, terjadi lag pada keuntungan secara keseluruhan).
    Di tahun 2001, Nike membuat sebuah produk untuk Extreme Sport (olahraga ekstrim), namun dengan merk yang berbeda yang dinamai ACG.Ceruk pasar yang kecil namun diharapkan akan menjadi Tren Setter untuk di kalangan remaja.Nike serius mengembangkan ACG dengan :
  • Mempekerjakan tim dari luar dan terus mengembangkan produk baru dari pakaian olahraga
  • Pemanfaatan internet dengan bergabung E-commerce (toko online,kostumisasi)
  • Lifecycle Design  yang pendek dan selalu berubah
  • Akuntabilitas Keuangan (Efisiensi)
  • Otomatisasi dan pengorganisasian pada stok produk
    Alhasil usaha yang telah dilakukan membuat profit Nike berkembang sebesar 12% dan 5% dari total pertumbuhan penjualan.Tak lama setelahnya, Nike tumbuh lagi tapi sayangnya investor masih waspada dan harga saham masih mengalami volatilite.Namun, hingga saat ini Nike masih menjadi pemimpin pasar produk apparel olahraga dengan produknya yang variatif dan menarik.